Sekelompok mahasiswa mengisi libur panjang mereka dengan berkemah di tepi pantai yang terpencil. Suasana di pantai begitu sepi dan tenang karena pantai tersebut belum dibuka untuk umum. Sebagaimana pantai laut lepas lainnya, ombak menderu, bergulung-gulung tinggi dan menghempas dengan ganas.
Di siang hari menjelang sore, sekumpulan anak muda ini duduk-duduk di pantai memandangi laut lepas. Diiringi deburan ombak, mereka menceritakan kehidupan dan isi hati mereka. Kehidupan sebagai orang yang beranjak dewasa, tidaklah mudah bagi beberapa orang. Kerasnya kehidupan seringkali berbenturan dengan idealisme yang selama ini dipegang. Sore itu mereka berbagi kegelisahan dalam ketenangan pantai.
Saat berbincang, nampaklah siluet tubuh manusia ikut bergulung dengan ombak. Dengan rasa terkejut, mereka segera berlari ke arah pantai dan mencari cara untuk menolong orang itu. Namun dari siluetnya yang lemah, mereka semua menduga orang itu sudah tak tertolong lagi. Maka mereka mencari sesuatu untuk menarik tubuhnya agar tidak hilang ditelan lautan.
Saat mereka sibuk di pantai, gulungan ombak mengantarkan tubuh yang lemas itu ke pantai. Mereka yang tahu langsung berlari untuk menangkapnya di tempat yang agak dangkal. Namun betapa terkejutnya mereka ketika tubuh lemah itu mendadak berdiri, keluar dari air dan berjalan ke pinggir pantai.
Para mahasiswa yang masih bingung mendekati si pria yang sedang menatap ombak sambil mengatur nafasnya. Mereka tidak tahan untuk tidak bertanya bagaimana pria itu bisa selamat dari arus lautan yang demikian. Selama ini orang yang terjebak di dalam arus demikian tidak pernah berhasil terbebas dengan kondisi selamat.
Si pria menjawab, sebenarnya sangat mudah. Dia hanya mengikuti ke mana ombak membawanya, dia tidak berusaha melawan saat ombak menggulungnya tinggi dan juga tidak melawan saat ombak menghempas ke bawah. Ombak-ombak itu selalu mengarah ke pantai, tinggal menunggu waktu saja hingga sampai ke pantai selain berdoa agar semua berjalan dengan seharusnya.
Hidup selalu memiliki masa-masa naik dan turun. Bagaimana kita menyesuaikan dan mengatur diri sendiri dalam setiap situasi, itulah yang menentukan sejauh mana keberhasilan kita dalam hidup. Saat Anda memutuskan untuk keluar atau lari dari situasi sulit, saat itulah Anda kalah dalam perang dan tenggelam ke dasar lautan.
Di siang hari menjelang sore, sekumpulan anak muda ini duduk-duduk di pantai memandangi laut lepas. Diiringi deburan ombak, mereka menceritakan kehidupan dan isi hati mereka. Kehidupan sebagai orang yang beranjak dewasa, tidaklah mudah bagi beberapa orang. Kerasnya kehidupan seringkali berbenturan dengan idealisme yang selama ini dipegang. Sore itu mereka berbagi kegelisahan dalam ketenangan pantai.
Saat berbincang, nampaklah siluet tubuh manusia ikut bergulung dengan ombak. Dengan rasa terkejut, mereka segera berlari ke arah pantai dan mencari cara untuk menolong orang itu. Namun dari siluetnya yang lemah, mereka semua menduga orang itu sudah tak tertolong lagi. Maka mereka mencari sesuatu untuk menarik tubuhnya agar tidak hilang ditelan lautan.
Saat mereka sibuk di pantai, gulungan ombak mengantarkan tubuh yang lemas itu ke pantai. Mereka yang tahu langsung berlari untuk menangkapnya di tempat yang agak dangkal. Namun betapa terkejutnya mereka ketika tubuh lemah itu mendadak berdiri, keluar dari air dan berjalan ke pinggir pantai.
Para mahasiswa yang masih bingung mendekati si pria yang sedang menatap ombak sambil mengatur nafasnya. Mereka tidak tahan untuk tidak bertanya bagaimana pria itu bisa selamat dari arus lautan yang demikian. Selama ini orang yang terjebak di dalam arus demikian tidak pernah berhasil terbebas dengan kondisi selamat.
Si pria menjawab, sebenarnya sangat mudah. Dia hanya mengikuti ke mana ombak membawanya, dia tidak berusaha melawan saat ombak menggulungnya tinggi dan juga tidak melawan saat ombak menghempas ke bawah. Ombak-ombak itu selalu mengarah ke pantai, tinggal menunggu waktu saja hingga sampai ke pantai selain berdoa agar semua berjalan dengan seharusnya.
Hidup selalu memiliki masa-masa naik dan turun. Bagaimana kita menyesuaikan dan mengatur diri sendiri dalam setiap situasi, itulah yang menentukan sejauh mana keberhasilan kita dalam hidup. Saat Anda memutuskan untuk keluar atau lari dari situasi sulit, saat itulah Anda kalah dalam perang dan tenggelam ke dasar lautan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar