WeLcome :D

Tentang harapan yang muncul di tengah keputusasaan..

Tentang impian yang bertahan diantara keraguan...

Juga tentang cinta yang memberikan alasan untuk terus bertahan hidup... :)

Selasa, 03 Desember 2013

Aku sering memulai hariku dengan tersenyum dan berkata bahwa hari ini indah,kadang yang terjadi seindah apa yang aku ucapkan.. tapi juga sering tak sejalan dengan kenyataan..
Sebenernya setiap kali aku memulai hari dengan tersenyum, aku sadar aku sedang di berkatii.. tapi seringkali rasa itu lebih banyak berwujud rasa syukur, Karena setiap kali aku bertemu pagi.. itu berarti sehari lagi aku berhasil bertahan..
Aku tidak tahu apakah ini terjadi kepada kebanyakan orang ato hanya aku yang begitu menyulitkan diri dengan berfikir tentang banyak hal seperti sekarang..

( kamu tau, ketika aku hendak melanjutkan tulisan ini.. mengeluarkan unek-unek yang ku miliki, muncul bergantianlah wajah orang-orang yang teramat sangat berartii dalam idupku .. ayahku,ibuku , dan adik laki-lakiku , dan seketika juga …. You know ;’( )

Mungkin begitulah seharusnya, setiap kali kita merasa tidak nyaman,, tertekan , tidak bisa survive dan lain sebagainya.. sisi lain diri kita ( logika ) ingin yang bersangkutan mengerti, tapi sisi lainnya lagi (perasaan ) berusaha memaknai setiap hal yang terjadi,kemudian terus mendorong untuk bersabar dan semua unek-unek yang ingin di sampaikan memudar begitu sajaa…
Selalu seperti itu,,…..

Entah apa sebenarnya esensi dari hidup..
Kita di lahirkan, tumbuh dan besar dilingkungan,keluarga,suasana,aturan,budaya bahkan agama ,yang seperti sudah di gariskan dan kita hanya tinggal menjalaniii…
Kita bertumbuh dan menjadi pribadi cerminan darimana kita berasal , dididik dan di besarkan..,mengikuti alur yang sudah di tuliskan,sampai tiba masanya,kita menjadi dewasa, memikirkan banyak hal.. mempunyai banyak masalah, kemudian berusaha menyelesaikannya sambil terus survive..
Satu masalah terselesaikan dan kemudian datang masalah-masalah baru..
Ada kalanya kita akan tertawa lepas tanpa beban dan di sekelilingi orang-orang yang kita sayang dan menyayangi kita.. ,, yang bersamaan dengan itu kita lupa, bahwa suatu saat mereka akan pergii.. cepat atau lambat kebahagiaan akan berganti dengan kesedihan dan tawa akan menjadi tangis..

“ Hidup ini seperti roda, kadang kamu diatas kadang kamu di bawah.. “
Sepertinya pemikiran seperti ini sudah terpatri di benak setiap orang, jadi mereka memilih pasrah saja atas apapun yang terjadi..
Saat berbahagia mereka berharap waktu terhenti, dan saat berkesusahan mereka hanya bisa berharap waktu segera berlalu dan roda kehidupan sesegera mungkin membawa mereka di posisi teratas.. ( kebahagiaan )
Aku sendiri bahkan sering bertingkah seperti itu,…

Bukannya aku tak bersyukur dengan hidup yang aku punya sekarang.. aku teramat sangat bersyukur, menurutku kebahagiaan ku lebih dari siapapun.. keluarga yang utuh  dan hidup cukup, lingkungan yang mendukung dan pergaulan yang luas, talenta dan potensi , pengalaman dan peluang,serta segala hal yang membuat idupku seperti sekarang, sujud syukur tak terhingga..
Tapi seringkali aku lelah.. aku lelah mengikuti segala macam aturan yang ada, yang secara kasat mata maupun tidak..
Lelah ketika aku harus melakukan A, melakukan B , melakukan C dan melakukan apapun yang menurut mereka baik dan bener tetapi belum tentu baik dan bener juga menurutku..
Aku bencii harus bertahan hidup dengan menjadi orang lain, aku benci menyadari diriku hanya diam tak mampu berbuat apa-apa untuk memperjuangkan apa yang menurutku benar dan baik, hanya karena ukuran bener dan baik adalah seperti yang kebanyakan orang lakukan atau sebuah  tradisi dan budaya yang turun temurun..
Aku benci tak dapat memilih apapun yang aku mau, karena hidupku seperti sudah tergariskan dan aku harus bersyukur kemudian menjalaninya dengan berbahagia atau entah terpaksa berbahagia..
Aku sangat mengapresiasi mereka yang dengan manisnya menjalani apa yang bukan merupakan kesenangan mereka , bertahan menyelesaikan dengan baik,( atau mungkin berpura-pura terlihat baik ) ntahlah, apapun itu, sayangnya aku bukan termasuk dari mereka..
Sekali lagi aku bersyukur atas latar belakang kehidupanku, keluarga, pendidikan , lingkungan atau apapun itu yang membentukku menjadi seperti sekarang, dan tulisan ini sama sekali bukan bentuk rasa tidak bersyukurku..
Bukan juga bentuk kecewa terhadap keluargaku dan lingkungan yang membesarkanku.. hanya saja ini tentang realita,tentang dunia secara keseluruhan yang membentuk aturan berdasarkan apa yang baik menurut banyak orang, yang mereka sendiri mungkin tak mengerti esensi dari baik itu sebenarnya seperti apa.. ( jika dihadapkan dengan kenyataan dunia yang modern seperti sekarang, yang itu artinya kehidupan sudah sangat jauh berbeda.. ) 
Yang ukurannya hanya dinilai dari apa yang disebut mayoritas , serta tradisi yang mendarah daging…
Pola fikir mereka tak juga berinovasii.. entah apa yang salah dengan semua itu,karena ada  begitu banyak alasan untuk itu dan akan selalu ada benturan, atau mungkin banyak yang berfikir sepertiku tapi tak punya nyali untuk mengungkapkan dan berakhir pasrah berbentuk seonggok daging tak berguna..

untuk kalian.. terimakasih telah mengisi porsi dan menjalankan bagian kalian masing-masing di setiap episode kehidupanku,,
Terimakasih telah membantuku bertumbuh dan semoga bisa memberikan manfaat ..

sunsayang.. cicitt <3 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar